Ikhwan dan Akhwat yang Sejati
15.37.00 |
Seorang remaja ikhwan bertanya pada ibunya:
Ibu, ceritakan padaku tentang ikhwan sejati…
Sang Ibu tersenyum dan menjawab…
ikhwan Sejati bukanlah dilihat dari bahunya yang kekar, tetapi dari kasih sayangnya pada orang di sekitarnya….
ikhwan sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang, tetapi dari kelembutannya mengatakankebenaran…..
ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah sahabat di sekitarnya, tetapi dari sikap bersahabatnya pada generasi muda bangsa …
ikhwan sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia di hormati ditempat bekerja, tetapi bagaimana dia dihormati didalam rumah…
ikhwan sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan, tetapi dari sikap bijaknya memahami persoalan…
ikhwan sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang, tetapi dari hati yang ada dibalik itu…
ikhwan sejati bukanlah dilihat dari banyaknya akhwat yang memuja, tetapi komitmennya terhadap akhwat yang dicintainya…
ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah barbel yang dibebankan, tetapi dari tabahnya dia menghadapi lika-liku kehidupan…
ikhwan Sejati bukanlah dilihat dari kerasnya membaca Al-Quran, tetapi dari konsistennya dia menjalankan apa yang ia baca…….
Setelah itu, ia kembali bertanya…” Siapakah yang dapat memenuhi kriteria seperti itu,Ibu ?”Sang Ibu memberinya buku dan berkata…. “Pelajari tentang dia…” ia pun mengambil buku itu “MUHAMMAD”, judul buku yang tertulis di buku itu…
Seorang gadis kecil bertanya pada ayahnya, “Abi ceritakan padaku tentang Akhwat sejati?”. Sang ayah pun menoleh sambil kemudian tersenyum:
Anakku …
Seorang akhwat sejati bukanlah dilihat dari kecantikan paras wajahnya, tetapi dilihat dari kecantikan hati yang ada di baliknya
Akhwat sejati bukan dilihat dari bentuk tubuhnya yang mempesona, tetapi dilihat dari sejauh mana ia menutupi bentuk tubuhnya
Akhwat sejati bukan dilihat dari begitu banyaknya kebaikan yang ia berikan tetapi dari keikhlasan ia memberikan kebaikan itu
Akhwat sejati bukan dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya, tetapi dilihat dari apa yang sering mulutnya bicarakan
Akhwat sejati bukan dilihat dari keahliannya berbahasa, tetapi dilihat dari bagaimana caranya ia berbicara
Sang ayah diam sejenak sambili melihat ke arah putrinya
“ Lantas apa lagi Abi? ”, sahut putrinya
Ketahuilah putriku …
Akhwat sejati bukan dilihat dari keberaniannya dalam berpakaian tetapi dilihat dari sejauh mana ia berani mempertahankan kehormatannya
Akhwat sejati bukan dilihat dari kekhawatirannya digoda orang di jalan tetapi dilihat dari kekhawatiran dirinyalah yang mengundang orang jadi tergoda
Akhwat sejati bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujian yang ia jalani tetapi dilihat dari sejauhmana ia menghadapi ujian itu dengan penuh rasa sabar dan syukur
Dan ingatlah …
Akhwat sejati bukan dilihat dari sifat kelincahannya dalam bergaul, tetapi dilihat dari sejauhmana ia bisa menjaga kehormatannya dalam pergaulan
Sang ayah memberikannya sebuah buku dan berkata,”Pelajarilah mereka!” Sang anak pun mengambil buku itu dan terlihatlah sebuah tulisan “Istri Rosulullah”
“Wanita Itu Perhiasan Dunia..Seindah Perhiasan Dunia Adalah Wanita Solehah”
Mutiara Hati:
Tidak semua yang kita mau boleh didapat. Jika Allah tidak memberi sekarang, ia akan ditunda atau diganti yang lebih baik.=)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Popular Posts
-
Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang ...
-
Tak pernah terlintas di benakku Saat pertama kita bertemu Sesuatu yang indah tumbuh dalam gundah Harum dan merekah Tulus hatimu buka ma...
-
Masa yang paling indah adalah masa remaja. Masa yang paling menyedihkan adalah masa remaja. Masa yang paling ingin dikenang adalah masa ...
-
Assalamu'alaikum wr.wb.. Para pemabaca setia, pada kali ini Rohis SMAN 1 Pekanbaru menghadirkan hasil kreatifitasnya dengan cara membuat...
-
Assalamu'alaikum wr.wb... Hai sobat pembaca! Edisi kali ini, penulis ingin menampilkan tentang MOS di SMAN 1 Pekanbaru. Mungkin sobat pe...
-
Tinggal dalam bingkai hatiku sebagai teman seperjalanan.. Aku tertawa kau bahagia, Kau menangis aku terluka... Kita mungkin tak menyad...
-
Dewi adalah sahabatku, seorang mahasiswi yang berotak cemerlang dan memiliki idealisme yang tinggi. Sejak masuk kampus, sikap ...
-
Hembus angin Menebar aroma kering Gugur beribu helai Bisu berjuta kata Sebab waktu telah menyergap Kemarau berkelana Sisakan jejak k...
-
Acara televisi sore ini tak satupun membuat aku tertarik. Kalau sudah begini aku bingung entah apa yang harus aku lakukan. Tio bersama Sa...
-
Didirikan tanggal 30 Oktober 1977 di Jakarta Kanselarij KONI Pusat (Stadion Utama) Pintu VI Senayan, Jakarta Pusat Tel : (021) 5723784 F...
Copyright by Cindi Astrid Irdam. Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar