Bismillahirrahmanirrohim…
Teruntuk ibunda yang lembut hatinya….
Bukan aku menentang semua kata-katamu…
Bukan aku tak mau mendengarkan nasehatmu..
Aku tahu…
Batapa besar rasa cinta dan sayangmu untuku..
Dan akupun sama…
Aku teramat sangat mencitai dan menyayangimu…
Tapi maafkan aku…
Aku tidak bisa memenuhi permintaanmu…
Aku begitu mencintai apa yang aku kenakan…
Aku mencintainya karena itu adalah seruan Alloh..
Rabb kita..
Perasaanku begitu sedih..
Manakala ibu mengatakan bahwa apa yang aku kenakan itu bukanlah suatu kewajaran…
Hatiku teriris…
Manakala ibu mengatakan bahwa aku telah “tersesat” dari jalan islam..
Dan air mataku tumpah…
Ketika ibu mengatakan semua ‘teguran-teguran keras’ kepadaku..
Semua itu terekam sebagai ancaman di pita memory otaku..
Aku tahu…
Maksud dari semua yang ibu lakukan terhadapku..
Tapi maafkan aku ibu…
Ketika Ayatulloh itu hadir dan mengisi relung keimananku yang kosong…
Entah mengapa..seruan itu begitu menyentuhku…
Menyentuh sisi kewanitaanku sebagai hambaNya yang selama ini kurang bersyukur…
Aku malu pada ALLOH ibu…
dosaku sudah bertumpuk..
Ketika aku melangkahkan kakiku setapak demi tapak dihadapan kaum adam dengan auratku yang terbuka…
Tanpa aku sadari..aku telah meletakan batu bata untuk membangun “istana” di neraka.. na’udzubillah..aku tidak menginginkannya!
Aku merasa nyaman dengan apa yang aku kenakan sekarang…
Aku merasa lebih terjaga dari pandangan nakal kaum lelaki…
Aku merasa lebih bebas bergerak..
Aku merasa lebih ‘cantik’ dihadapan Alloh..
Aku merasa menjadi diriku sendiri!!
Karena itu…
Ijinkan aku mengenakan pakaian takwa ini..
Biarkan kain ini menjulur pada tubuhku…
Biarkan dia menutup semua lekuk tubuhku..
Jangan lagi kau peduli dengan ucapan orang di luar sana…
Bukankah engkau lebih mengenal anakmu??
Ibu…
Aku selalu mencintai dan menyayangimu…
Tapi alangkah lebih menyenangkan..
Bila kita membingkai rasa cinta kita ini dengan rasa cinta kita pada ALLOH…
Karena…
Hanya Dialah yang lebih pantas kita cintai lebih dari apa pun….
Wallahu Ta’ala A’lam…
Untukmu ibunda
11.08.00 |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Popular Posts
-
Assalamu'alaikum wr.wb.. Para pemabaca setia, pada kali ini Rohis SMAN 1 Pekanbaru menghadirkan hasil kreatifitasnya dengan cara membuat...
-
Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang ...
-
Pulang kampung setelah lima tahun di rantau menuntut ilmu, memberi warna tersendiri dalam hati. Dengan mengantongi ijazah sarjan...
-
Assalamu'alaikum wr.wb... Hai sobat pembaca! Edisi kali ini, penulis ingin menampilkan tentang MOS di SMAN 1 Pekanbaru. Mungkin sobat pe...
-
Setiap tanggal 14 Februari adahiruk-pikuk remaja dunia. Mereka punya hajat besar dengan merayakan sebuah hariyang dikenal dengan Valentine...
-
Beliau adalah seorang sayyidah wanita sedunia pada zamannya. Dia adalah putri dari Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushai bin Kilab al...
-
Allah ciptakan matahari, yang tak pernah bosan bersinar, seperti halnya semangat dan kasih sayangmu dalam mendidik kami, wahai guruku.......
-
Di daun yang mengalir di sungai Dengan bunyi yang lembut… Tanpa adanya riuh yang menggangu.. Namun daun yang mengalir… Tidaklah mungkin ti...
-
Persahabatan tidak memerlukan basa-basi, Wajah dipoles, atau rayuan hati,, Persahabatan tidak berlebihan memberi pujian, Persahabatan tidak ...
-
Tak pernah terlintas di benakku Saat pertama kita bertemu Sesuatu yang indah tumbuh dalam gundah Harum dan merekah Tulus hatimu buka ma...
Copyright by Cindi Astrid Irdam. Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar